Pemkab Ngawi Minta Wilmar Perluas Kemitraan Demi Tingkatkan Kesejahteraan Petani

- Minggu, 17 September 2023 | 15:02 WIB
Pemkab Ngawi Minta Wilmar Perluas Kemitraan Demi Tingkatkan Kesejahteraan Petani (Foto: mediusnews.com/Wilmar)
Pemkab Ngawi Minta Wilmar Perluas Kemitraan Demi Tingkatkan Kesejahteraan Petani (Foto: mediusnews.com/Wilmar)

MEDIUSNEWS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi berharap PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) memperluas kemitraan dengan petani (Farmer Engagement Program) di wilayah tersebut. Langkah itu bertujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi, pihaknya selalu terbuka kepada investasi dengan syarat petani harus digandeng agar mereka sejahtera.

Sejak awal, pihaknya telah meminta WPI untuk menggandeng langsung petani dalam bisnisnya. Hal itu sesuai dengan semangat Pemkab Ngawi yang ingin memotong mata rantai dalam penjualan gabah.

Baca Juga: Pertunjukan David Bayu Pukau Pengemar di Fandom Super Land Termasuk Menteri BUMN Erick Thohir

"Baru Wilmar yang benar-benar bermitra dengan petani. Kalau bisa, kami ingin seperti ini sampai seterusnya" kata Supardi saat ditemui.

Dia menilai, kemitraan tersebut terbukti  positif karena petani mendapatkan harga yang layak. Sebelum perusahaan masuk, informasi mengenai harga gabah ke petani sangat terbatas sehingga akses ke pasar minim dan harga lebih banyak ditentukan tengkulak. Pihaknya berharap, WPI bersedia menambah luas lahan kemitraan dengan petani yang saat ini mencapai 800 hektare (ha).

Dengan total luas lahan sawah 50.715 ha, produksi gabah di Ngawi saat ini mencapai 882 ribu ton per tahun, yang menempati posisi tertinggi keenam di Indonesia.

Sementara, kebutuhan beras di Ngawi saat ini sebesar 10 persen per tahun dari total produksi, sehingga perlu ada investasi penggilingan besar agar gabah petani terserap. Tahun ini pihaknya menargetkan produksi gabah meningkat menjadi 850-900 ton.

Baca Juga: Cantik dan Pintar, Inilah Sosok Gen Z Partai Demokrat di Dapil 1 Karawang

"Peluang masih banyak untuk kemitraan," kata Sunardi.

Menurut Sunardi, masuknya WPI tidak menyebabkan pelaku penggilingan di daerah tersebut gulung tikar. Mereka justru bersinergi agar sama-sama hidup dan berkembang. Hal itu terjadi karena adanya kesadaran yang tumbuh dari pelaku usaha penggilingan yang ingin terus dapat mengikuti perkembangan zaman.

"Saat ini ada 135 penggilingan kecil dan empat perusahaan penggilingan besar. Semuanya bersinergi," jelasnya.

Terpisah, Ratna Esminar, salah satu pelaku usaha penggilingan di Ngawi menyatakan telah merasakan manfaat bermitra dengan WPI karena adanya kepastian harga, kelancaran pembayaran, dan akses pasar. Hal itu tidak hanya berimbas terhadap kelangsungan bisnisnya, tetapi juga para petani yang telah bermitra dengannya.

"Dulu saya harus cari-cari pembeli, minim info harga, sistem pembayaran antar pembeli beda. Kalau saya inginnya ada kontinuitas dan kepastian," tutur Ratna.

Halaman:

Editor: Iman Firmansyah MDS

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sekolah harus Tahu! Ini 9 Mitra SIPLah Kemendikbudristek

Kamis, 21 September 2023 | 08:47 WIB
X