MEDIUSNEWS - Raksasa migas dunia asal Amerika Serikat ExxonMobil menjalin kerjasama dengan korporasi migas nasional PT Pertamina. Perjanjian yang telah ditandatangani Senin, 14 November 2022 itu bernilai total USD 2,5 miliar atau sekitar Rp 38,75 triliun.
Perjanjian kerjasama antara ExxonMobil dan Pertamina disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS tak lama setelah pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Joe Biden berlangsung.
Disebutkan bahwa, investasi yang akan dikembangkan tidak terkait eksploitasi hulu atau distribusi di hilir. Kerjasama tersebut lebih mengarah pada pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dalam proses pengolahan industri.
Kedua perusahaan sepakat untuk melakukan asesmen lanjutan terhadap pengembangan carbon capture and sequestration hub di Indonesia.
Baca Juga: Direktur IMF: 345 Juta Orang Sedang Alami Krisis Pangan
Kemitraan ini akan memungkinkan sektor-sektor industri utama untuk melakukan dekarbonisasi, termasuk sektor penyulingan, pengolahan bahan kimia, semen, dan baja, sehingga menurunkan emisi karbon sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi para pekerja Indonesia.
Dikatakan, perjanjian tersebut akan membantu Indonesia mencapai target nol emisi (nett zero emision) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Kesepakatan kedua perusahaan akan diumumkan secara resmi di sela-sela berlangsungnya acara puncak KTT G20 2022.
Pertemuan bilateral antara Presiden Joe Biden dan Presiden Jokowi berlangsung di Apurva Kempinski Hotel, sehari sebelum acara pembukaan KTT G20 2022 di lokasi yang sama.
Artikel Terkait
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell dan Vivo
Mulai Hari Ini Pertamina Turunkan Harga Pertamax Jadi Rp13.900
Program Mama Bambu dari NTT Dapat Apresiasi dalam Side Event KTT G20 Bali
IPA Serukan Kebebasan Berpendapat, Tuntut 13 Orang Diciduk Aparat karena Kritik KTT G20 Segera Dibebaskan
KTT G20 Resmi Dibuka, Presiden Jokowi: Selamat Datang di Bali, Selamat Datang di Indonesia!
Isi Lengkap Pidato Presiden Jokowi di Pembukaan KTT G20 Bali