MEDIUSNEWS - 18 perempuan yang bekerja sebagai petugas keamanan dan staf pada sebuah penjara khusus pria mendapatkan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat berupa pemecatan atau pemensiunan dini.
Langkah tegas diambil oleh otoritas lembaga pemasyarakatan (LP) Inggris setelah menemukan bukti bahwa 18 perempuan yang bekerja sebagai petugas penjara telah melakukan hubungan intim dengan para narapidana atau tahanan.
Diberitakan NYP, ke-18 perempuan itu bekerja di LP bernama HMP Berwyn. Fasilitas yang beroperasi sejak 2017 merupakan penjara khusus pria terbesar di Kerajaan Inggris.
Namun, kasus hubungan terlarang antara petugas wanita dengan napi sudah terjadi sejak fasilitas dibuka.
Baca Juga: Insiden Tabrakan Drone Militer AS dengan Pesawat Tempur Rusia di Laut Hitam
Mirror mencatat pada tahun pertama telah terungkap tiga kasus hubungan terlarang yang melibatkan tiga petugas keamanan perempuan. Ketiganya telah diputus bersalah oleh pengadilan.
Ketua Asosiasi Karyawan Penjara Mark Fairhurst menilai maraknya hubungan terlarang di LP berkapasitas 2.000 tahanan itu lantaran terjadinya kesalahan dalam prosedur perekrutan karyawan.
"Para staf direkrut tanpa melalui wawancara tatap muka. Semuanya dilakukan melalui Zoom," ungkap Frank.
Selain itu, mayoritas staf yang bekerja di penjara tidak memiliki pengalaman hidup cukup sehingga kerap kali justru dimanfaatkan oleh para napi.
Sementara itu, pihak LP menegaskan para pengawal yang terlibat affair akan menjalani masa "pembentukan kepribadian". Mereka akan dididik soal ketaatan hukum dan pemahaman terkait dampak sangat berbahaya di balik aksi "hubungan gelap" mereka dengan para napi.
"Kami tidak mentolerir segelintir petugas yang berpikir mereka berada di atas hukum," tulis HM Prison Service.
Terhitung sejak 2019, sudah 31 petugas wanita diberhentikan karena masalah hubungan intim dengan napi.
HMP Berwyn merupakan penjara khusus plus elit yang menampung berbagai narapidana dengan latar belakang kejahatan berbeda beda, mulai penyelundup narkoba, pelaku perampokan bersenjata api, hingga pelaku pembunuhan.
Artikel Terkait
Soal Banyaknya Remisi Napi Koruptor, MAKI: Pesan Efek Jera Sudah Tidak Ada
Cerita di Sela KTT G20: PM Kanada dan PM Inggris 'Ngopi' di Sebuah Cafe di Nusa Dua
Polri Mau Undang Instruktur Inggris Terkait Penyelengaraan Sepak Bola Standar Internasional
Mantan Marinir Kerajaan Inggris Kecam Pangeran Harry Yang Mengaku, Telah bunuh Puluhan Orang di Afganistan
Sambut Imlek, 26 Napi Konghucu Dapat Remisi