MEDIUSNEWS - Ketegangan diplomatik baru tengah mewarnai hubungan dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China. Hal ini terjadi setelah Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan telah memantau kehadiran sebuah balon udara di wilayah udara AS.
Setelah dipantau lebih lama, balon tersebut diidentifikasi sebagai sarana pengintaian (surveillance) milik China.
Menurut Pentagon, balon udara tersebut ditemukan saat bergerak di jalur kawasan utara AS pada ketinggian yang jauh di atas alur penerbangan komersial.
"Tidak ada ancaman militer atau fisik ke masyarakat di darat," ungkap Juru Bicara Pentagon Brigjen Patrick Ryder, Jumat, 3 Januari 2023.
Baca Juga: Usai Viral Postingan Mahasiswi KKN Diperkosa Oknum Kades, Begini Langkah Pihak Kampus dan Pemda
Reaksi keras langsung ditunjukkan pihak Pemerintah AS. Selain memprotes aksi memata-matai keadaan AS yang dilakukan China, Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga menyatakan telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi tentang pembatalan kunjungan diplomatiknya ke China pada akhir pekan ini.
"Menanggapi aksi China yang tidak dapat diterima, saya batalkan perjalanan diplomatik ke China pada akhir pekan ini," ujar Anthony Blinken sebagaimana disiarkan Global News, Sabtu, 4 Januari 2023.
Sedianya, Blinken dan Wang Yi akan bertemu di Beijing pada akhir pekan ini untuk melanjutkan kesepakatan diplomatik yang sudah dibicarakan Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping di Bali pada KTT G20, November 2022.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur
Dari sejumlah video yang diunggah warga Negara Bagian Montana, terlihat titik putih yang cukup terang berada tak jauh dari posisi bulan. Mereka kemudian menduga benda di langit itu adalah salah satu planet.
Namun ada juga warga yang mengetahui benda tersebut bukanlah planet karena tampak terlalu jelas dari bumi. Walau demikian mereka tidak mampu mengidentifikasi jenis benda langit yang dimudian diumukan Pentagon sebagai balon udara pengintai milik China.
Artikel Terkait
Kapal Perang AS Masuki Selat Taiwan, China Sebut Meningkatkan Ketegangan
Amerika Kirim Senjata Senilai 1,1 Miliar Dolar Ke Taiwan, China Murka
Presiden Jokowi: Uni Eropa Mitra Dagang ASEAN Terbesar Ketiga Setelah China dan AS
Kapal China Wara Wiri di Laut Natura, TNI AL Balik Kirim Kapal Perang