Catatan Kecil Buat Temanku "Si Anak Perbatasan!"
Penulis: Victor Pandjaitan
MEDIUSNEWS - Punya teman dekat dari NTT membuat saya bisa mendapat banyak informasi tentang daerah yang katanya berbatasan dengan Australia dan Timor Leste itu.
Hampir setiap hari ada saja informasi atau cerita unik dari si teman tentang kampung halamannya. Kalau bukan informasi, pasti ada video lucu dari NTT yang kami tonton bersama.
Tapi ada satu hal dari NTT yang tidak membutuhkan informasi dari "Anak Perbatasan", begitu dia biasa menyebut dirinya.
Hal yang saya maksud adalah kiprah Gubernur NTT Viktor Laiskodat (nama depan kami sama). Gubernur ini tergolong paling sering viral di media sosial dibandingkan kepala daerah lainnya, tentu itu di luar mereka yang viral karena copras-capres atau karena jadi tersangka korupsi.
Baca Juga: Soal Gaya Hidup Pejabat, Perintah Presiden ke Polri dan Kejagung: Selesaikan dan Bersihkan
Ya, viralnya sang gubernur mengalahkan kecepatan informasi si teman. Kalau ada penghargaan untuk para kepala daerah yang paling sering viral, bolehlah kita sodorkan Pak Viktor sebagai kandidat utama. Untuk urusan ini elektabilitasnya mungkin yang tertinggi.
Viralnya Gubernur Viktor selalu menciptakan sensasi nasional. Sayangnya, itu lebih sering sebatas menjadi sensasi, belum berbuah prestasi.
Ada video Pak Gubernur marah-marah sampai mengeluarkan kata-kata "kebun binatang" dan menantang adu jotos orang tua yang disebut-sebut sebagai tokoh adat di Pulau Sumba, pulau yang di kalangan traveller Ibukota sering disebut salah satu pulau paling eksotis.
Ada juga video pesta atau panggung hiburan gubernur dan para pejabat NTT di Pulau Semau di masa pandemi Covid-19, mayoritas tidak memakai masker. Padahal, belum lama berselang Presiden Jokowi dalam rapat koordinasi terkait penanganan pandemi mengingatkan Pemerintah NTT akan adanya peningkatan penyebaran di wilayah tersebut.
Katanya lokasi acara di kampung halaman sang gubernur.
Sensasi yang viralnya yang paling lama tentu saja soal kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK). Tiba-tiba pemerintahan Pak Gubernur ini mau mengambil alih kewenangan Pusat soal pengelolaan TNK.
Nah, kalau yang ini langsung berdampak ke kantor kami. Bersama beberapa teman kantor, termasuk si Anak Perbatasan, kami ingin berlibur ke Labuan Bajo pada September 2022 lalu. Itinerary-nya sudah disiapkan lama.
Artikel Terkait
Enam Calon Taruna Akpol dari NTT Diduga Titipan dari Luar Daerah
Video Australia Tembaki Nelayan NTT pada 2022, Hoaks
Program Mama Bambu dari NTT Dapat Apresiasi dalam Side Event KTT G20 Bali
KPU Loloskan Partai Ummat dalam Verifikasi Administrasi Ulang di NTT dan Sulawesi Utara
3 Desainer IFS Tampilkan Karya Busana yang Bawa Pesan dari NTT di Ajang Fashion Show IFW
Sambangi Flores NTT, KSP: Pemerintah Kebut Pembangunan Infrastruktur di Destinasi Prima Labuan Bajo