Ketua KPAI Akan Perkarakan Kasus Penggunaan Gas Air Mata oleh Polisi di Batam

- Kamis, 7 September 2023 | 19:17 WIB
Anak SDN 024 Galang tunggang langgang akibat tembakan gas air mata
Anak SDN 024 Galang tunggang langgang akibat tembakan gas air mata

MEDIUSNEWS  - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berencana untuk membawa kasus penggunaan gas air mata oleh polisi di Batam ke meja pengadilan setelah anak-anak di daerah tersebut dilaporkan mengalami trauma akibat insiden tersebut.

"Jelas ini akan menyebabkan trauma dan dampak psikologis yang serius pada anak-anak, dan kami akan menindaklanjuti kasus ini dengan serius," kata Ai kepada media, Kamis, 7 September 2023.

Warga di Pulau Rempang mengalami ketegangan saat mereka menjadi sasaran serangan gas air mata, peluru karet, dan tindakan kekerasan lainnya oleh aparat keamanan.


Korban gas air mata aparat Polres Batam
Korban gas air mata aparat Polres Batam
Dalam insiden ini, satu balita di bawah lima tahun sempat dilaporkan meninggal akibat dampak serangan gas air mata. Namun, informasi kemudian mengklarifikasi bahwa balita tersebut hanya pingsan dan telah sadar kembali.

Selain itu, puluhan siswa sekolah juga mengalami penderitaan serupa ketika mereka diusir dari ruangan kelas akibat serangan gas air mata.

Video yang beredar menunjukkan seorang pria lanjut usia yang mengalami luka parah, termasuk patah hidung dan pendarahan, yang mengklaim menjadi korban pemukulan oleh petugas.

Video lain juga menimbulkan kontroversi dengan klaim bahwa seorang bayi berusia satu tahun meninggal dunia setelah bentrokan antara aparat dengan warga. Namun, Kapolres Batam, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto, telah mengkonfirmasi bahwa kabar tersebut adalah hoaks.

Situasi yang memilukan ini berkembang dari konflik yang terjadi antara Tim Terpadu Kota Batam, yang melibatkan aparat kepolisian dan militer, dengan warga Melayu Pulau Rempang, Galang, Batam, Kepulauan Riau, pada Kamis, 7 September 2023.

Kasus ini menunjukkan perlunya peninjauan lebih lanjut atas penggunaan gas air mata dan kekerasan oleh aparat keamanan dalam mengatasi situasi tersebut.

Editor: MG Abdilah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X