"Komitmen Pak Jokowi untuk Rakyat Luar Biasa!" Testimoni Seorang Jenderal, Bukan Suara Sumbang Mayor

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 19:17 WIB
Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo Subianto di Tabalong, Kalimantan Selatan. (Rusman/BPMI Setpres)
Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo Subianto di Tabalong, Kalimantan Selatan. (Rusman/BPMI Setpres)

MEDIUSNEWS - Prabowo Subianto memberikan pujian tinggi kepada Presiden Joko Widodo. Sempat dinilai akan menjadi matahari kembar di pemerintahan Jokowi, Menteri Pertahanan ini justru bersyukur karena telah bergabung ke pemerintahan dan melihat dari dekat kepemimpinan sang presiden.

"Saya saksi, saya melihat komitmen Pak Jokowi untuk rakyat luar Biasa, luar biasa," ujar Prabowo saat mendampingi presiden menghadiri Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar yang digelar di Komplek Pendopo Bersinar Tabalong, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Jumat, 17 Maret 2023.

Ya, Prabowo adalah saksi mata bahwa sambutan rakyat untuk Presiden Jokowi memiliki nuansa khusus. Sambutan itu tidak berwujud formalitas barisan pelajar sekolah di sepanjang jalan sambil melambaikan bendera Merah-Putih ke arah rombongan kendaraan Kepala Negara yang melaju cepat.

Baca Juga: Sentil Polri dan Kemenhan soal Impor, Presiden Lupa Polemik Aktual: Impor Kereta Bekas Jepang

Prabowo menjadi saksi mata persentuhan langsung, dalam arti harafiah, antara pemimpin dengan rakyatnya. Bukan dalam bentuk salaman di acara-acara seremonial-formal, persentuhan dan komunikasi itu terjadi di lokasi keseharian rakyat, di rumah, di kebun, di sawah, di pasar, di pabrik, dan di berbagai ruang publik dalam arti sebenarnya.

Sikap proaktif Jokowi untuk menemui warga adalah keterbukaan yang berbalas spontanitas kerumunan warga. Prabowo menyadari keterbukaan yang proaktif dari pemimpinlah yang menghadirkan kerumunan yang sering kali membludak, tanpa perlu mobilisasi kader-kader, apalagi massa bayaran.

"Saya akhirnya harus mengakui, dalam hal memimpin negara, saya akhirnya harus belajar dari Pak Joko Widodo," lanjut Prabowo.

Itulah kesaksian tulus dari seorang yang menyaksikan langsung dari dekat, bukan suara seorang muda minim pengalaman yang melihat dari kejauhan, dari kediamannya yang nyaman, yang jauh dari rakyat (bukan rakyat bayaran), dan terus memprotes.

Itu testimoni dari seorang yang akhirnya harus ikut berpeluh keringat, berdiri di bawah terik matahari di pesawahan, mengitari lapak-lapak pasar, dan siap untuk bersalaman, bahkan dipeluk warga jelata.

Baca Juga: Opsi Nasdem: Lanjut Dengan Anies atau Lanjut Kasus Johny Plate

Itu jelas berbeda dari suara sumbang pidato formal mengandalkan retorika dari figur parlente dari zona nyaman "istana" pribadi dengan dikelilingi kader-kader yang setia dan siaga manggut-manggut menyambut setiap pernyataan yang keluar dari mulutnya. Figur yang tak perlu berpeluh untuk menapaki anak tangga karir politik karena peran sang ayah.

Pujian dan testimoni kepada Jokowi diberikan oleh seorang yang telah mencapai bintang tiga dalam karir militernya, seseorang yang pernah menduduki jabatan Pangkostrad dan Danjen Kopassus, bukan sekadar perwira menengah.

Pujian itu berasal dari seseorang yang telah melewati putih hitamnya sejarah RI, bukan dari seorang ABG (anak babe gue) yang sedang mencari jati diri kepemimpinan dan tengah mencari perhatian publik.

Pujian itu datang dari seseorang dengan pengalaman panjang karir militer, yang sudah makan asam garam di bidang politik dan telah mencicipi jabatan di pemerintahan. Ini bukan sekadar suara sumbang figur yang dari sisi karir militer, politik, dan pemerintahan jelas-jelas tak sepadan untuk disandingkan dengan Prabowo.

Halaman:

Editor: I. More Ghale

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kapolri Tanggapi Protes Sopir Truk Soal Patwal

Kamis, 23 Maret 2023 | 22:06 WIB

Daftar Puskesmas Peraih PPKM Award

Selasa, 21 Maret 2023 | 17:46 WIB
X