MEDIUSNEWS - Pemerintah kini tengah mengejar target untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi nol persen di penghujung masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 2024. Sejumlah kebijakan dilakukan. Salah satunya adalah memastikan anggaran program pengentasan kemiskinan ekstrem betul-betul difokuskan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem.
Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada September 2022, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia tercatat sebesar 1,74 persen.
Sementara itu, data Bank Dunia menunjukkan tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia berada di angka 1,5 persen pada 2022. Menurut Bank Dunia, penduduk miskin ekstrem adalah penduduk yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tidak lebih dari 1,9 dollar AS atau Rp 10.739/orang/hari atau Rp 322.170/orang/bulan.
Baca Juga: Buat Wanita yang Suka Jalan Sendirian, Ini Tips Menghindari Kejahatan Jalanan
"Kita akan optimalkan supaya tidak ke mana-mana anggaran itu, harus memang untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem," ujar Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, seusai rapat pleno Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu 24 Mei 2023.
Dipaparkan Ma'ruf Amin, anggaran untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem saat ini terbagi di sejumlah pos. Nantinya, anggaran-anggaran itu akan digeser ke pos-pos tertentu yang benar-benar difokuskan pada program pengentasan kemiskinan ekstrem.
"Akan ada pergeseran-pergeseran anggaran untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem," kata Ma'ruf Amin.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, dia belum bisa memastikan anggaran di sektor mana saja yang akan dialihkan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem.
"Pak Wapres sudah menginstruksikan kepada Pak Wakil Menteri Keuangan cobalah dicari, disiasati itu agar pemberian anggaran yang lebih spesifik untuk miskin ekstrem itu," ujarnya.
Harapannya, lanjut dia, beragam bantuan yang diterima dapat membuat meningkatkan daya beli atau purchasing power parities hingga melampaui garis kemiskinan sebesar 1,9 dollar AS.
Baca Juga: Kasus Bocah SD Tewas Dikeroyok Kakak Kelas di Sukabumi Digelar Perkara di Polda Jabar
"Sampai nilai nominalnya sesuai batas kemiskinan ekstrem, yaitu 1,9 dollar AS per hari itu bisa terpenuhi," ucap Muhadjir.
Selain itu, tambah Muhadjir, pemerintah juga akan memudahkan akses pembiayaan yang murah kepada masyarakat miskin ekstrem, misalnya dengan mengurangi atau subsidi bunga pinjamannya.
Artikel Terkait
Lokasi Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini Kamis 25 Mei 2023
Kang Seung Yoon WINNER Umumkan Pendaftaran Wajib Militer
Dikritik karena Usulkan Penerjemah Sukarela. Kim Tae Ri dan Manajemen Minta Maaf