Kementerian ESDM Targetkan Rasio Elektrifikasi Nasional Jadi 100 Persen pada 2022

- Kamis, 13 Januari 2022 | 17:34 WIB
Petugas PLN tengah memperbaiki instalasi listrik yang roboh akibat banjir di Jayapura. Foto: YouTube/PLN
Petugas PLN tengah memperbaiki instalasi listrik yang roboh akibat banjir di Jayapura. Foto: YouTube/PLN

MEDIUSNEWS - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Rasio Elektrifikasi nasional pada 2022 akan menjadi 100 persen. Target tersebut merujuk pada realisasi Rasio Elektrifikasi 2021 yang telah mencapai 99,45 persen.

"Upaya tersebut bisa melalui perluasan jaringan, pembangunan minigrid, penyediaan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) dan pelaksanaan program Bantuan Pasang Baru Listrik bagi Rumah Tangga Miskin," jelas Arifin Tasrif, Menteri ESDM saat konferensi pers di jakarta, Rabu, 12 Januari 2022.

Dia menambahkan, saat ini rasio desa berlistrik mencapai 99,62 persen. Sementara itu, konsumsi listrik per kapita mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020. Pada 2021, konsumsi listrik per kapita mencapai 1.123 kWh/kapita. 

Baca Juga: Di Balik Outfit Presiden Jokowi Yang Menyita Perhatian

Faktor pendukung peningkatan konsumsi listrik pada 2021 adalah terpasangnya pembangkit listrik sebesar 74 Giga Watt (GW). Penambahan instalasi dimaksud untuk menjaga kebutuhan listrik dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Terkait program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), Arifin menjelaskan, pemerintah terus mempercepat status pembangunan infrastruktur dengan rincian 267 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) di 224 lokasi dan 266 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 265 lokasi sudah terbangun hingga 2021.

Sementara itu, 71 unit sepeda motor telah dikonversi dari BBM ke listrik serta 29 unit sedang dalam proses penyelesaian.

Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Realisasi kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) hingga tahun 2021 mencapai 11.152 MW.

Tambahan Pembangkit Listrik EBT di antaranya dari PLTA Poso Peaker sebesar 260 MW, 3 unit PLTP sebesar 146,2 MW, PLTA Malea sebesar 90 MW, PLT Bioenergi sebesar 16,5 MW , 18 unit PLTM sebesar 111,25 MW, serta PLTS sebesar 26,08 MW.

Baca Juga: Hotel di Lombok Cuma Punya 16 ribu Kamar, Panitia MotoGP Cari Solusi untuk Tampung 60 Ribu Penonton

Untuk tahun 2022, ditargetkan kapasitas Pembangkit Listrik EBT meningkat menjadi 11.791 MW.

"Sumber-sumber energi (EBT) ini harus dimanfaatkan agar bisa menurunkan emisi," lanjut Arifin.

Program Mandatori Biodiesel juga terus ditingkatkan. Realisasi pemanfaatan biodiesel sepanjang tahun 2021 tercatat sebesar 9,3 juta Kilo Liter.

Halaman:

Editor: I. More Ghale

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X