MEDIUSNEWS - Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mengajak negara-negara dunia untuk mulai memikirkan kolaborasi bersama membangun sistem peringatan dini menanggulangi ancaman krisis pangan global.
Hal ini disampaikannya dalam launching laporan Asia and the Pacific Regional Overview of Food Security and Nutrition yang diselenggarakan oleh Organisasi Pangan dan Agrikultur (FAO) PBB secara daring dari kantor Staf Kepresidenan, Istana Negara, Jakarta, Selasa 24 Januari 2023.
“Dampak perubahan iklim sudah terasa, maka langkah antisipasi menjadi sangat penting. Saya usulkan kita membangun kerjasama antar badan meteorologi, klimatologi dan geofisika untuk membangun sistem peringatan dini bersama agar kita memiliki sense of crisis yang sama,” kata Moeldoko.
Baca Juga: Moeldoko Pastikan Aparat Tidak Pernah Ragu Tuntaskan Kasus Tragedi Kanjuruhan
Dijelaskan dia, dibangunnya kerjasama multinasional ini dianggap penting untuk mendorong terbentuknya ekosistem ketahanan pangan global.
"FAO menganggap Indonesia sebagai leading lights yang mampu menjaga ketahanan pangan bagi 275 juta penduduknya di masa pandemi," tuturnya.
Misalnya saja kata dia kebijakan strategis pemerintah di masa pandemi mampu memberikan dampak positif bagi sektor pertanian yang tumbuh di tahun 2020, 2021 dan 2022.
"Hal ini dibuktikan dengan peningkatan ekspor hasil pertanian sebesar 10.52 persen dari US$4,24 miliar di tahun 2021 menjadi US$4.69 miliar di tahun 2022," tuturnya.
Baca Juga: Moeldoko Berangkatkan 320 PMI Ke Korea Selatan, BP2MI Diminta Jangan Sampai Ada Terluka
Artikel Terkait
Moeldoko Ajak Generasi Muda Jadi Petani Millenial, 71 % Didominasi Petani Dewasa
Moeldoko Ajak Organisasi Kepemudaan Kembangkan Usaha di Daerah, Pemerintah Targetkan 30 Juta Digitalisasi UMKM
Moeldoko Berangkatkan 320 PMI Ke Korea Selatan, BP2MI Diminta Jangan Sampai Ada Terluka
Moeldoko Pastikan Aparat Tidak Pernah Ragu Tuntaskan Kasus Tragedi Kanjuruhan