Cap Go Meh 2023 Kota Singkawang: Aktraksi Ekstrem Parade Tatung Tak Selalu Sukses

MEDIUSNEWS - Parade Tatung merupakan bagian yang paling dinanti-nanti pengunjung dan ciri khas dari perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Dalam Parade Tatung ini, orang-orang pilihan menunjukkan atraksi tidak mempan dibelah benda tajam atau pun tidak mengeluarkan darah ketika ditusuk benda tajam atau ada juga yang memakan hewan hidup-hidup sambil diarak keliling kota.

Seperti pada Festival Cap Go Meh 2023 Kota Singkawang kali ini, Minggu 5 Februari 2023, ratusan Tatung ikut berpartisipasi dalam Parade Tatung.

Baca Juga: Hadiri Festival Cap Go Meh di Kalbar, Sambutan Moeldoko Singgung Jangan Pernah Usik Singkawang

Dikutip dari situs Binus University, pengertian Tatung yang digunakan di Singkawang mengacu pada bahasa Mandarin, Tiao Tong. Adapun kata “Tiao” mempunyai arti lompat dan “Tong” berasal dari kata Tong Ji yang berarti anak-anak ilahi.

"Pengertian inilah yang mendasari Tatung dikenal sebagai manusia yang dimasuki roh dewa atau leluhur. Tatung adalah atraksi utama yang paling dinantikan dalam perayaan Cap Go Meh di Singkawang. Keberadaan tatung dalam perayaan hari ke-15 imlek ini membuat nama Singkawang semakin terkenal."

Selain melakukan atraksi ekstrem seperti disebut di atas, Tatung juga melayani sejumlah pertanyaan masyarakat seputar kesehatan, hari baik untuk pernikahan, nasihat untuk bisnis yang dijalani, dan lain sebagainya.

Namun sayang, tak semua atraksi Tatung berjalan sukses. Menurut saksi mata, tahun ini beberapa Tatung mengalami luka dan badannya berlumuran darah.

Baca Juga: Meriahnya Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang

"Ada beberapa orang yang tembus [kena benda tajam]," kata Sambas Friady, warga Singkawang yang ikut menyaksikan atraksi Parade Tatung.

Belum lagi di sosial media bermunculan video-video kisah lucu Tatung yang mengalami kecelakaan ringan, seperti terjatuh dari kursi plastik yang rapuh atau kaki terperosok lantai papan yang rapuh, yang menunjukkan sang Tatung seperti tidak benar-benar kerasukan roh halus.

Rasanya, ke depan Parade Tatung perlu dikelola dengan baik agar tetap dapat memenuhi kebutuhan menjaga tradisi budaya, memberi hiburan masyarakat, dan yang juga penting menjamin keselamatan diri para Tatung. ***