Bocah SD di Sukabumi Diduga Tewas Dikeroyok Kakak Kelasnya, Polisi sudah Kantongi Hasil Visum

- Selasa, 23 Mei 2023 | 18:22 WIB
Seorang bocah SD di Sukabumi diduga tewas dikeroyok kakak kelasnya.  (Ilustrasi)
Seorang bocah SD di Sukabumi diduga tewas dikeroyok kakak kelasnya. (Ilustrasi)

MEDIUSNEWS - Seorang bocah SD di Sukabumi diduga tewas dikeroyok kakak kelasnya. Korban yang bersusia 10 tahun itu sempat mendapatkan pertolongan medis, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Polisi, kini tengah melakukan penyelidikan, mengungkap kasus tersebut.

Untuk mengungkap kasus tersebut, Satreskrim Polres Sukabumi Kota memeriksa 15 saksi. Belasan saksi itu di antaranya, enam kakak kelas dan teman sekolah korban, keluarga korban empat orang, tiga dari pihak sekolah, dan dua dari rumah sakit. Diduga, bocah itu dikeroyok 3 kakak kelas di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Diketahui, korban berinisial MHD. Korban sempat kritis selama 3 hari di rumah sakit, akhirnya meninggal dunia pada Sabtu 20 Mei 2023. Peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Senin dan Selasa 15-16 Mei 2023 di sekolah tempat korban dan pelaku menuntut ilmu.

Baca Juga: Taecyeon 2PM dan Won Ji An Gugup Duduk Berdampingan Dalam My Heart Is Beating

Kakek korban HY mengatakan, korban MHD merupakan siswa kelas 2 SD. Menurut dia, awalnya korban dikeroyok pada Senin 15 Mei 2023. Saat itu, lanjut HY, cucunya itu mengeluh sakit kepada orang tuanya saat pulang ke rumah.

"Saya bilang ke korban, kalo sakit jangan dulu sekolah, istirahat aja di rumah. Namun korban memaksa ingin sekolah. Lalu saat berada di sekolah, korban kembali dikeroyok oleh kakak kelasnya pada Selasa 16 Mei 2023," ujar HY, Sabtu 20 Mei 2023.

HY menyatakan, karena kejang-kejang, HY membawa cucunya itu ke RS Primaya pada Rabu 16 Mei 2023. Kepada dokter dan keluarganya, korban tidak berani terus terang habis dikeroyok oleh kakak kelasnya.

Baca Juga: Pengadilan Pajak Cecar Pemeriksa DJP Terkait Wajib Pajak PT Sumber Latumbi Pada PPh Pasal 15 dan Pasal 23

Walaupun dipaksa bicara, korban tidak mau mengaku sudah dianiaya. Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan. Keluarga bersembunyi di balik tirai di ruangan periksa.

"Korban baru mangakui bahwa dirinya sudah dikeroyok oleh tiga kakak kelasnya," ucap HY.

Karena RS Primaya tidak menerima pasien akibat kekerasan, tutur HY, cucunya tersebut dipindahkan ke RS Hermina tanpa diberitahu oleh keluarga ke pihak rumah sakit bahwa MHD merupakan korban kekerasan, pengeroyokan oleh kakak kelasnya.

Baca Juga: Ini Identitas Pemeran dan Perekam Video Syur Kebun Teh Ciwidey

"Korban yang kritis 3 hari di rumah sakit. Lalu, pada hari ini, Sabtu 20 Mei 2023 sekitar pukul 08.00 WIB, (korban) meninggal di RS Hermina. Hasil visum korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak, dan tulang punggung retak," tutur HY.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan, penyidik telah mengantongi hasil visum et repertum korban. Namun, hasil pemeriksaan visum itu belum bisa dipublikasikan karen khawatir mengganggu penyelidikan secara menyeluruh.

Halaman:

Editor: Moch Bayu Hidayah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X