Sagu Ikan Morotai Dehegila Laris Terekspor

- Jumat, 5 Agustus 2022 | 18:54 WIB
Sagu Ikan Morotai Dehegila Laris Terekspor
Sagu Ikan Morotai Dehegila Laris Terekspor


MEDIUSNEWS - Penghasil Sagu Ikan Desa Dehegila, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara Laris di  Morotai.

Salah seorang penghasil Sagu Ikan, Afiati Muhammad mengatakan singkong ini diambil dari Desa Waringin dan kami juga mengambil singkong tersebut di warga Sanger.

Sagu Ikan ini terbuat dari kasbi atau ubi kayu (singkong). Proses pembuatan pada awalnya kasbi ini di parut sehingga kasbi tersebut menjadi halus lalu di peras agar airnya mengering setelah itu, di parut kembali sehingga kasbi atau singkong tersebut menjadi tepung berwarna putih cerah,” beber dia ketika disembangi wartawan di tempat kerjanya. Jumat, 5 Agustus 2022.

Afiati menjelaskan, tepung itu lalu diaduk dengan ikan tuna yang sudah matang kemudian dibakar dengan memakai alat pencetak sagu yang terbuat dari gerabah, berbentuk persegi panjang dan memiliki 5-6 rongga di tengahnya.

Baca Juga: Sambut HUT Kemerdekaan RI ke 77, Penjual Bendera di Morotai Beri Diskon

Baca Juga: Terungkap Bisnis Apeng Bos Duta Palma Serobot Lahan Sawit Hingga Korupsi Rp 78 T Bersama Raja Thamsir Rahman

Alat pencetak tersebut bagi warga di wilayah Morotai menyebutnya Forno dan alat ini juga menyerupai Oven. Di dalam rongga porna tepung kasbi dimasukkan untuk mencetak sagu ikan lempeng.

“Sebelum menjadikan sagu ikan lempeng dibakar terlebih dahulu dan menunggu selama kurang lebih 20 menit hingga matang,” cetusnya.

Kemudian sagu ikan lempeng itu diiris beberapa potong dan dimasukan kedalam kertas plastik yang teleh di sediakan.

“Untuk hasil dari pembuatan perharinya tak tetap kadang naik kadang turun,” kata Afiati.

Lanjut dia, isi dalam satu kemasan sebanyak 5 potongan dan dijual dengan harga Rp 5.000 per bungkus.

Alhamdulillah, saat sudah terdistribusi di berbagai toko, kios khususnya di wilayah Morotai dan bahkan sudah di ekspor salah satunya di Kabupaten Halmahera Tengah tepatnya di Desa Lelilef.

Lebih lanjut, pembuatan sagu ikan ini pertama kali terjadi kemadegkan kurang lebih 1 tahun, seiring berjalannya waktu beberapa bulan yang lalu mahasisawa dari fakultas tekhnik hasil perikanan (THP) melakukan pengadian di Desa kami dan Alhamdulillah berjalan hingga hari ini.

“Harapannya semoga ada perhatian dari pemerintah daerah khususnya alat pencetak dan semoga banyak pesanan baik dalam daerah maupun di luar dari Morotai,” pungkasnya.***

Editor: Bona Cipto Ventura

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X